Kraya.id – Web Development
- Klien Adi
- Tanggal 10 Oktober 2018
I'm a copywriter and content writer who has worked in various web agencies and websites so
I understand what it takes to write an engaging webpage content that will make people linger.
I will make sure that I deliver in line with your needs and requirements. My goal is to exceed the expectations of every client!
I will rewrite pages, or provide original content for your website that includes:
Effective websites require quality content to best represent their brand or services.
If you want your website to achieve your sales goals, it must contain search engine optimized,
Kraya.id adalah website berita yang berada di Kalimantan Utara. Salah satunya penyajian informasi kepada masyarakat yang berbasis online yang simpel, cepat,aktual. Berdiri sejak 2018 dan sudah menjadi media partner pemerintah provinsi Kalimantan Utara.
Kebutuhan
Klien membutuhkan Portal media online, simpel seperti portal pada umumnya, bisa memasukkan berita dan banner untuk kebutuhan iklan.
Desain
Karena tidak ada permintaan desain tampilan yang spesifik jadi eksplorasi sendiri mencarikan tema yang sesuai kebutuhan. Desain dibuat simpel dan sesederhana mungkin dengan perpaduan warna logo. Tidak ada hambatan dalam pembuatan, cuma beberapa revisi minor. Pengerjaan termasuk cepat hanya butuh waktu 1 minggu.
Kraya.id salah satu portofolio awal saya membuat website, terima kasih mas Adi sudah mempercayakan pembuatan beberapa website media online kepada saya waktu itu. :))
Ruangbuku.org adalah website profil untuk komunitas literasi Ruang Buku Konawe yang ada di Sulawesi Tenggara. Ruang Buku Konawe memiliki tujuan untuk meningkatkan budaya literasi dengan meningkatkan minat baca kepada masyarakat di daerahnya.
Kebutuhan
Klien membutuhkan website untuk menampilkan profil komunitasnya. Mulai dari penjelasan dan sejarah komunitasnya, menampilkan foto kegiatan yang pernah dilakukan dan informasi anggota komunitas. Selain itu, juga rencananya akan berjualan buku jadi perlu ada katalog buku yang dijual.
Desain
Tampilan website one page satu halaman untuk kemudahan menampilkan semua informasi yang dibutuhkan. Kecuali bagian tulisan dan katalog buku. Desain dibuat simpel dengan perpaduan warna putih dan kuning sesuai dengan warna logo komunitas. Pengerjaan termasuk cepat hanya butuh waktu 5 hari.
Ariefrosyid.id adalah website personal untuk Muhammad Arief Rosyid Hasan aktivis pemuda dan ekonomi syariah. Mantan ketua umum PB HMI (2013-2015) dan saat ini mendapatkan amanah sebagai Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI).
Kebutuhan
Klien membutuhkan website personal untuk memuat tulisan, baik tulisan personal atau tulisan yang dimuat di media nasional. Selain itu juga untuk menampilkan informasi probadi.
Desain
Desain dibuat elegan dengan perpaduan warna putih, hitam dan merah. Tidak ada hambatan dalam pembuatan, cuma beberapa tambahan kecil. Pengerjaan membutuhkan waktu 2 minggu.
The training provided by universities in order to prepare people to work in various sectors of the economy or areas of culture.
Higher education is tertiary education leading to award of an academic degree. Higher education, also called post-secondary education.
Secondary education or post-primary education covers two phases on the International Standard Classification of Education scale.
Google’s hiring process is an important part of our culture. Googlers care deeply about their teams and the people who make them up.
A popular destination with a growing number of highly qualified homegrown graduates, it's true that securing a role in Malaysia isn't easy.
The India economy has grown strongly over recent years, having transformed itself from a producer and innovation-based economy.
Maecenas finibus nec sem ut imperdiet. Ut tincidunt est ac dolor aliquam sodales. Phasellus sed mauris hendrerit, laoreet sem in, lobortis mauris hendrerit ante. Ut tincidunt est ac dolor aliquam sodales phasellus smauris
Maecenas finibus nec sem ut imperdiet. Ut tincidunt est ac dolor aliquam sodales. Phasellus sed mauris hendrerit, laoreet sem in, lobortis mauris hendrerit ante. Ut tincidunt est ac dolor aliquam sodales phasellus smauris
Maecenas finibus nec sem ut imperdiet. Ut tincidunt est ac dolor aliquam sodales. Phasellus sed mauris hendrerit, laoreet sem in, lobortis mauris hendrerit ante. Ut tincidunt est ac dolor aliquam sodales phasellus smauris
All the Lorem Ipsum generators on the Internet tend to repeat predefined chunks as necessary
1 Page with Elementor
Design Customization
Responsive Design
Content Upload
Design Customization
2 Plugins/Extensions
Multipage Elementor
Design Figma
MAintaine Design
Content Upload
Design With XD
8 Plugins/Extensions
All the Lorem Ipsum generators on the Internet tend to repeat predefined chunks as necessary
1 Page with Elementor
Design Customization
Responsive Design
Content Upload
Design Customization
2 Plugins/Extensions
Multipage Elementor
Design Figma
MAintaine Design
Content Upload
Design With XD
8 Plugins/Extensions
All the Lorem Ipsum generators on the Internet tend to repeat predefined chunks as necessary
1 Page with Elementor
Design Customization
Responsive Design
Content Upload
Design Customization
2 Plugins/Extensions
Multipage Elementor
Design Figma
MAintaine Design
Content Upload
Design With XD
8 Plugins/Extensions
Buku yang akan kita review kali ini adalah buku Same As Ever karya Morgan Housel. Jika dalam tulisan sebelumnya (Review buku Who Moved my Cheese?) kita belajar banyak tentang perubahan dan bagaimana menghadapinya, maka dalam buku ini kita akan banyak belajar tentang hal-hal yang tidak pernah berubah dari kehidupan manusia.
Bagi beberapa pembaca sudah mengenal Morgan Housel, lewat karyanya buku The Psychology of Money yang sangat fenomenal terkait keuangan. Penulis kembali hadir dengan buku Same as Ever yang membahas bukan hanya soal keuangan tapi aspek-aspek lain yang lebih luas.
Sama seperti di Buku The Psychology of Money, penulis menggunakan gaya penulisan yang sederhana tapi penuh wawasan melalui cerita-cerita dalam buku, Housel membawa kita merenungkan pola-pola kehidupan yang dirasa biasa saja, tapi sebenarnya punya pelajaran mendalam.
Same as Ever membahas tentang bagaimana banyak hal dalam hidup sebenarnya tidak berubah, kita saja yang sering lupa. Penulis mengajak pembaca untuk menyadari bahwa perubahan yang kita anggap besar, kadang hanyalah siklus yang berulang. Melalui 23 cerita pendek dalam setiap bagiannya, penulis mengeksplorasi pola-pola yang berulang dalam kehidupan manusia, mulai dari finansial, hubungan, hingga bagaimana kita menghadapi ketidakpastian.
Pengetahuan tentang hal-hal yang tidak pernah berubah lebih berguna dan lebih penting daripada prediksi yang tidak pasti tentang masa depan yang tidak dapat diketahui. – Morgan Housel.
Buat kamu yang suka buku isinya daging semua tapi tidak bikin kolesterol (pusing bacanya), Same as Ever adalah bacaan yang cocok karena gaya bahasanya santai, namun tetap penuh makna. Sekian review buku Same as Ever kali ini.
Buku yang akan kita review kali ini berjudul “Who Moved My Cheese” karya Spencer Johnson. Seperti buku sebelumnya, buku ini pertama kali saya dengar dari mas Pandji Pragiwaksono ketika sedikit membahas tentang perubahan dalam hidup di siniar Work Life Trampoline (Saya lupa episode yang mana hehehe). Buku ini ditulis ringan namun sarat makna tentang bagaimana kita menghadapi perubahan dalam hidup. Saya menyelesaikan buku ini dalam sekali duduk karena seru dan menariknya buku ini, terlepas buku ini juga hanya 125 halaman. :))
Spencer Johnson adalah seorang penulis hebat menurut saya karena bisa menyampaikan ide-ide kompleks melalui cerita yang sederhana. Salah satu yang paling populer adalah “Who Moved My Cheese?”yang kita bahas dalam tulisan ini. Meski buku ini terbit 22 tahun lalu (2002) dan penulisnya juga sudah meninggal tahun 2017. Namun, kita bisa tetap mengambil banyak pelajaran melalui cerita dalam buku ini.
Cerita di buku ini berfokus pada empat karakter yang hidup di sebuah labirin: dua tikus bernama Sniff dan Scurry, serta dua kurcaci kecil seukuran tikus bernama Hem dan Haw. Mereka semua mencari “keju” sebagai simbol dari apa yang mereka inginkan dalam hidup, entah itu karir, kesuksesan, atau kebahagiaan. Serta “labirin” simbolisasi tempat dimana mereka mencari “keju” tersebut.
Dalam buku kemudian diceritakan kalau “keju” dari ke empat karakter tersebut menghilang, membuat masing-masing karakter harus memutuskan apakah mereka akan mencari keju baru atau tetap bertahan di tempat yang sama dan meratapi kehilangan mereka.
Kita banyak belajar tentang sikap dalam hadapi perubahan dari review buku “Who Moved My Cheese?” yang mungkin terlihat sederhana, tapi pesan yang disampaikan sangat relevan dengan situasi kita sehari-hari. Buku ini seakan-akan mengajak pembaca untuk merenung sejenak dan bertanya pada diri sendiri: apakah kita dalam kehidupan sehari-hari adalah karakter Sniff dan Curry atau seperti Hem dan Haw?
Buku ini sangat cocok untuk kamu yang lagi merasa stuck atau sedang menghadapi perubahan dalam hidup, buku ini menjadi buku yang sangat saya rekomendasikan untuk kamu baca. Bukan sekadar cerita, tapi juga jadi pengingat untuk lebih berani memulai hal baru.
Buku yang akan kita review kali ini adalah buku Zero to One karya Peter Thiel, buku ini terkait bisnis khususnya startup yang mengajak kita untuk berpikir kembali tentang makna inovasi dan kiat-kiat membangun perusahaan. Saya pertama kali mendengar tentang buku ini dari bang Pandji Pragiwaksono dalam siniar Work Life Trampoline, bang Pandji menjelaskan ketika mewawancarai calon pegawai selalu menanyakan satu pertanyaan penting yaitu “Apa yang kamu yakini benar tapi orang lain tidak setuju?”. Pertanyaan tersebut menurut bang Pandji berasal dari buku Zero to One, karena penasaran saya akhirnya membeli dan membaca buku Zero to One.
Peter Thiel selain sebagai penulis buku juga merupakan sosok yang terkenal di dunia startup dan teknologi. Dia adalah salah satu pendiri PayPal dan Palantir Technologie, Peter Thiel juga investor awal di Facebook dan banyak startup sukses lainnya. Kehebatannya mengenali potensi dan mengembangkan perusahaan baru membuat buku ini sangat cocok bagi kamu yang tertarik dengan dunia bisnis dan inovasi.
Di buku ini penulis mengajak pembaca untuk berpikir di luar kotak, dengan fokus pada bagaimana menciptakan sesuatu yang benar-benar baru (zero to one) dibandingkan hanya memperbaiki atau meniru sesuatu yang sudah ada (one to n). Menariknya buku ini didasarkan pada kuliah yang diajarkan Thiel di Stanford University yang ditulis oleh salah satu mahasiswanya yang bernama Blake Masters. Hal menarik lainnya, buku ini ditulis dengan gaya bercerita atau story telling yang baik sehingga sangat mudah dibaca dan dimengerti bahkan oleh orang yang tidak terlalu minat dengan tema bisnis sekalipun.
Ada 5 poin penting yang bisa kita ambil pelajaran dari buku ini yaitu:
Melalui buku Zero to One belajar tentang bisnis dan inovasi. Peter Thiel mengajak kita untuk berpikir lebih dalam tentang bagaimana menciptakan sesuatu yang benar-benar baru ketimbang hanya mengikuti apa yang sudah ada. Buku ini sangat cocok untuk kamu yang tertarik dengan dunia bisnis, startup dan inovasi. Penulis tidak hanya memberikan teori, tetapi juga contoh nyata dan strategi yang dapat diterapkan langsung dalam kehidupan.
I am available for freelance work. Connect with me via and call in to my account.
Phone: +01234567890 Email: admin@example.comError: Contact form not found.