Buku ini menjadi buku yang paling saya rekomendasikan jika berkaitan dengan literasi keuangan. Review buku kali ini kita akan mengambil tiga Pelajaran Soal Uang dari Buku Orang Terkaya di Babilonia, buku yang ditulis hampir 1 abad lalu sejak tahun 1926, tapi isi bukunya masih bisa diterapkan dan manfaatnya masih bisa dirasakan sampai sekarang. Makanya sangat cocok untuk kamu yang ingin mengetahui prinsip-prinsip tentang uang.
Buku ini ditulis oleh George S. Clason, salah seorang pakar keuangan di Amerika Serikat. Buku yang sangat ringan saat dibaca meski pelajaran di dalamnya sangat berisi, sangat cocok untuk pembaca yang menyukai novel karena dijelaskan melalui kisah dari banyak tokoh. Terdiri dari beberapa tulisan, menceritakan kisah-kisah tentang masyarakat di Babilonia kuno yang setiap kisahnya terdapat hikmah dan pelajaran terkait keuangan.
Dimulai dengan kisah dua sahabat Yasir dan Kobby yang sedang meratapi kehidupannya yang begitu-begitu saja bahkan hampir sengsara, lalu teringat dengan teman mereka yang lain yaitu Arkad yang sangat sukses bahkan bisa dibilang menjadi orang terkaya di Babilonia saat itu. Yasir dan Kobby pun sepakat mengajak teman-temannya yang lain untuk belajar kebijaksanaan mengenai uang kepada Arkad. Dari sinilah cerita tentang “Orang paling terkaya di Babilonia” dimulai.
Poin Penting
Ada tiga insight menarik dari buku ini yang bisa kita ambil sebagai pelajaran
- Prinsip Pay Your Self First atau bayar diri kamu sendiri dulu terlebih dahulu. Kalau di buku ini dituliskan “Sebagian dari semua yang aku dapatkan untuk aku tabung” tidak perlu semua penghasilan harus ditabung cukup 10% atau 1/10 dari pendapatan perbulan. Menabung 10% yang dilakukan dengan menyisihkan lebih awal untuk tabungan sebelum membayar tagihan atau membeli makanan, itulah yang dimaksud dengan pay your self first, karena yang benar-benar untuk dirimu yahh tabunganmu itu bukan yang dipakai untuk membeli makanan atau membeli pakaian karena itu berarti membayar untuk si penjual bukan diri sendiri.
- 5 Hukum Emas. Di buku ini dijelaskan lebih mendetail tentang hukum emas yang merupakan rahasia kekayaan orang terkaya di Babilonia. Jika hukum ini diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari secara konsisten maka kesejahteraan akan mendatangi. Sederhananya hukum emas ini membicarakan tentang menabung dan invetasi, menginvestasikan uang ke orang yang mengerti/ahli di bidangnya, tak lupa mengasuransikan kekayaan, dan menghindari keserahakan seperti menginvestasikan uang karena nafsu ingin cepat kaya sehingga terjebak judi, penipuan dan investasi bodong.
- Lebih baik sedikit khawatir daripada banyak menyesal. Di buku ini dijelaskan untuk lebih berhati-hati dan bijak menggunakan uang yang diperoleh. Kekayaan yang telah dikumpulkan jangan digunakan untuk sembarang hal hanya demi mengikuti emosi atau perasaan semata karena biasanya akan berujung pada penyesalan. Contohnya dengan meminjamkan uang kepada keluarga/kerabat hanya karena iba atau tidak enakan yang malah berujung pada putusnya silaturahmi dan hubungan kekeluargaan. Dalam buku dicontohkan dengan kisah pembuat tombak yang meminta nasihat kepada peminjam emas di Babilonia.
Penutup
Masih banyak lagi kisah menarik lainnya dari buku ini yang memiliki banyak hikmah dan pembelajaran yang bisa kita ambil, seperti soal utang piutang, kerja keras dan sebagainya. Makanya saya sangat merekomendasikan buku The Richest Man in Babylon (Orang Terkaya di Babilonia) untuk kamu yang tertarik soal keuangan atau literasi finansial. Sekian review buku kali ini, semoga kamu suka dan mengambil pelajaran dari tulisan ini. Sampai ketemu di review buku selanjutnya. :))